5 kasus kriminalitas yang terjadi di hari Natal. Kebanyakan pelakunya berkostum Sinterklas.
SAHMITRA – St. Nicholas atau yang lebih dikenal dengan Santa Claus atau Sinterklas, jika di Indonesia, digambarkan sebagai seorang bapak-bapak tua baik hati, bertubuh tambun, berambut dan janggut putih, mengenakan setelan merah dengan ikat pinggang dan sepatu bots hitam dan tidak lupa dengan topi merah dengan hiasan bulu-bulu putihnya. Sinterklas mengendarai kereta yang ditarik oleh rusa-rusa ajaib yang bisa terbang, pergi dari rumah satu ke rumah lainnya untuk mengantarkan hadiah kepada anak-anak yang berkelakuan baik di malam Natal.
Namun sayangnya, ada saja orang-orang yang dengan tidak bertanggung jawab ingin merusak citra baik Sinterklas selama ini. Sinterklas adalah seorang yang baik hati dan suka memberi. Tapi yang dilakukan oleh penjahat-penjahat yang ketika melakukan kejahatan yang mereka perbuat dengan menyamar sebagai Sinterklas ini sungguh jauh dari kata baik atau terpuji.
- Perampok bank berkedok Sinterklas
Dua hari sebelum hari Natal di tahun 1927, seorang mantan napi bernama Marshall Ratliff dan beberapa teman sesama mantan napinya, memakai kostum Sinterklas, masuk kedalam sebuah bank dan berhasil menggasak uang tunai sebanyak $ 12,000 dan surat-surat berharga. Aksi perampokan yang melibatkan baku tembak besar-besaran tersebut meninggalkan 200 lubang peluru di Gedung bank tersebut, enam orang tewas, tiga diantaranya adalah pelaku perampokan itu sendiri. Ratliff akhirnya kabur dengan menyandera dua orang gadis muda, pihak kepolisian dan warga yang sukarela membantu mengejar Ratliff hingga tertangkap. Tidak lama setelah dimasukkan ke dalam penjara, warga yang marah lalu menculik Ratliff dan kemudian menggantungnya dibelakang sebuah bioskop yang tengah menayangkan film berjudul The Loose atau tali gantung diri.
- Pria aneh berkostum Sinterklas mencampur minuman dengan date-rape drugs
Salah satu tradisi Natal di negara Jerman adalah membagikan minuman beralkohol gratis untuk menghangatkan tubuh ditengah-tengah musim salju. Pada tahun 2011 terdapat setidaknya sepuluh orang melaporkan bahwa mereka menerima minuman dari seorang pria berkostum Sinterklas, lalu mereka mulai muntah dan kehilangan kesadaran. Salah satu korban, seorang gadis berusia 15 tahun melaporkan telah menerima 2 shots schnapps yang telah dicampur dengan obat pemerkosaan yang tidak berbau dan tidak berasa. Namun sayangnya hingga kini Pelaku tidak pernah ditemukan.
- Sinterklas bayaran pukuli seorang nenek hingga meninggal
Seorang Sinterklas bayaran di sebuah mall di Amerika Serikat bernama Elkin Clarke dinyatakan bersalah atas pembunuhan seorang nenek berusia 74 tahun, Annie Nelson yang merupakan seorang penginjil Kristen. Clarke menuduh Nelson telah mencuri cokelat darinya dan tidak hanya itu, Clarke lalu memukuli Nelson dengan mengunakan kayu berukuran 2×4 hingga Nelson pingsan. Enam kemudian Nelson meninggal dunia. Dalam pembelaanya, Clarke mengaku telah memperingati Nelson sampai lima belas kali untuk tidak mencuri darinya. Namun sayang pembelaannya tersebut tidak bisa menolongnya dari jeratan hukum.
- Pria berkostum Sinterklas bunuh masal mantan istri dan keluarganya lalu bunuh diri.
Pada Malam Natal di tahun 2008, Bruce Jeffrey Pardo mengenakan kostum Sinterklas dan mengetuk pintu sebuah rumah yang tengah menggelar sebuah pesta. Diantara tamu yang hadir, adalah mantan istrinya yang karena perceraian mereka telah membuat Pardo bangkrut secara finansial. Selain mantan istrinya, diperkirakan ada 25 orang lainnya dari keluarga mantan istrinya tersebut.
Untuk menghindari kecurigaan, Pardo membawa pistol serta beberapa peluru buatan sendiri yang dia bungkus menyerupai sebuah hadiah. Setelah diizinkan masuk ke rumah, Pardo langsung melepaskan tembakan dan kemudian juga membakar rumah tersebut. Sembilan orang tewas dalam kekacauan itu, termasuk Pardo yang menembak dirinya sendiri sebelum ditangkap.
- Pria curi hadiah natal dari seorang single mother untuk diberikan ke keluarganya sendiri
Kasus ini dijuluki ‘opersi sinterklas jahat’. Pasalnya, Vashni Seleni Ulufale, pemuda berusia 23 tahun ini mencuri barang-barang berharga di rumah seorang orang tua tanggal bernama Angela ketika Angela sedang bekerja dan puteranya, tangah dititipkan di tempat penitipan anak. Barang-barang yang digasak oleh Ulufele dari rumah Angela berupa televisi, iPad, perhiasan, minuman beralkohol, kado-kado yang tersusun rapi dibawah pohon natal, termasuk sepeda baru putra Angela.
Beberapa hari kemudian Angela melapor ke pihak kepolisian bahwa beberapa barang yang dicuri dicoba untuk dijual di online oleh sang pencuri. Berbekal surat penggeledahan, polisi mendatangi rumah Ulufale. Didepan pasangan dan anak Ulufale, polisi membongkar kado-kado dibawah pohon natal dirumah itu untuk memeriksa kecocokan dengan barang-barang yang telah dicuri dari rumah Angela. Sepeda baru untuk putra Angela pun ditemukan didalam rumah tersebut. Ulufale pun akhirnya ditangkap dan diadili karena perbuatannya.