Produksi iPhone Menurun Akibat Virus Corona
Meningkatnya Virus Corona
Produksi iPhone menurun akibat Virus Corona. Hal ini setelah pabrik Apple yang berada di China ditutup akibat virus corona.
Kondisi ini membuat Apple memperingatkan mungkin akannya berkurang pemasokkan iPhone ke pasar global.
Apple yang gagal memenuhi target pendapatannya sebesar USD 63-67 miliar atau sekitar Rp 857-911 triliun karena pemasokan iPhone yang terbatas.
Selain itu juga, permintaan pembelian ponsel mereka juga mengalami penurunan yang sangat besar di China akibat virus corona.
Seperti yang kita ketahui, perusahaan yang didirikan Steve Jobs itu membuat sebagian iPhone dan produk lainnya di China.
Persebaran virus yang bernama Covid-19 telah menyebabkan perusahaan sementara waktu menghentikan produksi dan menutup beberapa toko retail di China.
Toko Apple ditutup dan dibuka kembali pekan lalu dengan jam yang terbatas.
“Akibatnya, kami tidak bisa memenuhi pendapatan yang kami harapkan untuk bulan Maret,” ucap pihak Apple.
Baca juga : China Dan India Mengendalikan Ekonomi Global?
Apple yang mengatakan sementara ini semua pabrik produksi iPhone menurun akibat virus corona di luar provinsi Hubei, telat dibuka kembali.
Kekurangannya produksi iPhone di China dalam sementara waktu akan mempengaruhi pendapatan teknologi di seluruh dunia.
“Semua toko di China telat ditutup. Selain itu juga, toko yang buka telah beroperasi kunjungan pelanggannya yang rendah,” lanjut pihak Apple.
CEO Apple, Tim Cook mengatakan kalau perusahaan kemungkinan jauh memenuhi target USD 63-67 miliar karena ketidakpastian tetntang seberapa dampaknya virus corona ini memengaruhi produksinya.
“Seperti yang dapat dilihat dari penurunan, mengantisipasi beberapa tingkat masalah di sana. Kalau tidak, kami tidak akan memiliki penurunan USD 4 miliar,” kata Tim Cook.
BACA JUGA : Aisyah Peneror Driver Online ?
Awal bulan Ming Chi Kuo, yaitu seorang analis di TF Internasional Securities yang menyebut bahwa Apple dipaksa untuk mengurangi pengiriman sebesar 10% karena wabah virus corona.
“Survei terbaru adalah menunjukkan bahwa pasokan iPhone yang sedang dipengaruhi virus corona, dan oleh karena itu kami memperkirakan pengiriman iPhone yang berkurang 10 persen,” kata Chi Kuo di sebuah catatan analisnya pada 2 Febuari lalu.
Dari pihak Apple sendiri tidak ada mengungkapkan berapa banyak iPhone yang akan dikirimkan, tetapi Chi Kuo memperkirakan bahwa perusahaan mengirim sekitar kurang lebih 38 juta selama kuartal pertama tahun lalu.
Ini, kali kedua dalam setahun bahwa Apple ini harus mengurangi target pendapatan. Karena kekhawatiran yang terjadi di negara China itu.
Pada Januari 2019, Apple yang terpaksa memangkas target pendapatan karena penjualan iPhone yang melemah di negara itu.