Biaya Rumah Generasi Muda
Sahmitra.com – Berhubungan dengan biaya rumah generasi muda membuat pihak pemerintah mencoba membantu membuatkan skema untuk generasi muda. Karena kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat memprediksi kesulitan para generasi muda mendapatkan hunian beberapa tahun kedepan.
Basuki Hadimuljono bersama dengan kementerian Keuangan dan juga Otoritas Jasa Keuangan tengah merumuskan skema biaya rumah generasi muda. Agar mereka dapat memiliki rumah. Dengan prediksi nilai uang yang akan menurun beliau menganjurkan untuk segera memiliki rumah.
Kebijakan Pemerintah Biaya Rumah Generasi Muda
Basuki juga menjelaskan tentang skema biaya rumah generasi muda ini akan menjadi bagian skema bantuan untuk Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI dan juga Polri. Yang sampai saat ini masih digodok pemerintah. Selama ini mereka tidak dapat memanfaatkan bantuana pembiayaan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan atau KPR FLPP. Mengingat batasan pendapatan kurang lebih 4 juta sampai 7 juta perbulan. Karena alasan itu ASN, TNI dan Polri menggunakan KPR Komersian non Subidi dari Pemerintah.
Baca Juga: Peredam Panas Dirumah
Selain itu Skema biaya rumah generasi muda kaum ASN, TNI dan Polri tidak akan membatasi penghasilan perbulan. tetapi pembiayaan hampir sama dengan FLPP seperti suku bunga dibawah 5%. Uang muka sebesasr 1% dan bantuan uang muka sebesar 4 juta rupiah. KArena melambungnya harga lahan di tengah kota yang semakin tinggi, ASN, TNI dan Polri akan menggunakan lahanĀ milik negara yang tidak terpakai agar hunian tetap memiliki harga yang terjangkau.
Kebijakan pemerintah dengan adanya biaya rumah generasi muda ini. Bertujuan agar jangan sampai saat pensiun para generasi muda dan termasuk ASN, TNI,Polri juga karyawan BUMN masih belum mempunyai rumah. Sependapat dengan Basuki, Sekretaris Ditjen Penyediaan Perumahaan Kementerian PUPR Dadang Rukmana. Untuk memenuhi kebutuhan rumah bagi milenial dikawasan perkotaan memiliki harga lahan sangat tinggi. Dengan pembangunan rumah susun berkonsep transit oriented development (TOD). Yang terintegrasi dengan lokasi stasiun kereta akan menjadi solusi hunian para milenial.
Baca Juga: Optimis Penjualan Properti
Dengan Integrasi pembangunannya dengan simpul-simpul transportasi publik, akan membuat para milenial merubah cara berfikir atau mindset mereka dari rumah horizontal menjadi vertikal mengingat keterbatasan lahan perkotaan, Ujar Dadang. Kebijakan pemerintah dengan biaya rumah generasi muda ini mudah-mudahan dapat terealisasi.