Bolehkah Perempuan Masturbasi Pakai Es Krim? Dokter Ungkap Jawabannya
Bolehkah perempuan Masturbasi Pakai Es Krim? Ini Ungkap Jawaban Dokter
Belakangan ini cuaca yang cukup terik, dokter memperingatkan perempuan untuk tidak memasukkan es krim ke dalam vagina sebagai alat alternatif untuk masturbasi.
Konsultan ginekolog Dr Anne Henderson mengatakan bahwa setiap benda dengan pewarna makanan, parfum, ataupun kadar gula yang tinggi akan berdampak negatif pada pH dan lactobacillus vagina.
Hal tersebut dapat meningkatkan resiko infeksi vagina seperti sariawan dan vaginosis bakteri.
Es juga dapat menempel pada kulit vagina yang halus dan menyebabkan trauma dan kerusakan nyata.
“Zat Aditif juga bisa berpotensi mengiritasi area sensitif seperti vagina yang menyebabkan peradangan dan ketidaknyamanan lokal,” kata dia,
Anne menjelaskan bahwa, tingkat yang lebih dasar prosesnya juga dapat sangat berantakan karena es meleleh dengan sangat cepat dan akan bocor saat larut.

“Ini juga merupakan latihan yang tidak ada gunanya karena suhu inti tubuh, termasuk organ dalam seperti vagina, diatur oleh otak dan tidak dapat diubah oleh dengan zat pendingin seperti es, yang paling baik akan memberikan bantuan yang sangat sementara sebelum suhunya naik sekali lagi,” kata dia.
Dr Sarah Jarvis, yakni dokter umum dan direktur klinis untuk Patient.info mengatakan bahwa hal itu pasti dapat merusak lapisan pada vagina.
“Meskipun Anda mungkin merasa panas di seluruh cuaca ini, tidak pernah ada alasan untuk menaruh es krim di vagina Anda,” kata Sarah.
Dirinya mencontohkan, pada saat orang mengambil es langsung dari freezer dan langsung memakannya hal itu dapat membuat lidah menjadi sakit, karena penutup lidah jauh lebih sensitif daripada kulit biasa.
“Lapisan vagina Anda masih lebih halus, dan es atau es krim pasti dapat merusak lapisan itu, yang menyebabkan rasa sakit dan bahkan merobek lapisan itu.”
Dr Sarah Welsh, merupakan salah satu pendiri merek kondom HANX, mengatakan bahwa ada banyak hal yang tidak boleh dimasukkan ke dalam vagina, dan es krim merupakan salah satunya.
“Es dapat menempel pada kulit vagina yang halus dan menyebabkan trauma dan kerusakan nyata.
Ia melanjutkan, terlebih lagi, memasukkan bahan makanan apapun kedalam vagina dapat menyebabkan mikroba, mengganggu keseimbangan normalnya dan memungkinkan akan membuat sekitar lingkungan vagina akan tumbuh bakteri dan berinfeksi.
Sebagai gantinya, para ahli yang merekomendasikan untuk mengenakan celana dalam katun yang longgar dan menghindari pakaian yang ketat untuk mencegah timbulnya iritasi atau dermatitis.