Casino88 Online Slot99 Sbobet Slot Sbobet888 Joker1888 88bet Slot39 7mmbet Slot388 Joker138 Joker888

Burung Beo Terlepas, Bocah Disiksa Hingga Tewas di Pakistan

Bocah disiksa sampai tewas oleh majikannya terjadi di Pakistan akibat tak sengaja melepaskan burung beo dari sarangnya saat ia memberikan burung itu makan.

Anak perempuan berusia 8 tahun, Zohra bekerja sebagai penjaga balita di satu keluarga yang berbisnis jual beli hewan di Rawalpindi, Pakistan. Sebagai balasannya, majikannya membayar uang sekolah Zohra.

Peristiwa penyiksaan bocah itu terjadi pada hari Minggu lalu, ketika Zohra membuka pintu kandang beo untuk memberikannya makan. Kemudian burung itu tak sengaja terbang.

BACA JUGA :

Gara-Gara Rebutan Pacar, 3 Anggota TNI Keroyok Pelajar SMA Sampai Babak Belur!

Majikannya yang naik pitam langsung menyiksa bocah perempuan itu bahkan melakukan serangan seksual. Polisi Rawalpindi, Zia Uddin mengatakan bahwa bocah perempuan itu dipukuli dengan keadaan tak sadarkan diri langsung dilarikan kerumah sakit.

Dirumah sakit, bocah itu ditinggalkan begitu saja. Keesokan harinya ia menghembuskan nafas terakhirnya.

Pihak rumah sakit yang menghubungi polisi kemudian menangkap kedua tersangka penyiksa Zohra.

“Korban dibawa ke rumah sakit dan masih sadar. Dia mengalami luka di wajah, tangan, di bawah rusuk dan kaki. Dia juga mengalami luka di paha yang menunjukkan dia kemungkinan telah mengalami pelecehan seksual,” isi laporan informasi awal penyelidikan polisi, sebagaimana dilaporkan CNN, pada Kamis, 4 Juni 2020.

Aparat kepolisian masih menyelidiki kasus penyiksaan sadis Zohra, pekerja anak.

Masalah pekerja anak di Pakistan anak ini sangat besar menurut laporan Komisi HAM Pakistan di tahun 2018. Sekitar 12 juta anak bekerja di negara ini.

Pakistan tidak memiliki batas usia minimum untuk bekerja yang berlaku nasional. Hukum hanya melarang anak-anak bekerja sebagai pembantu rumah tangga.

Kasus bocah ini disiksa majikan telah menambahkan banyak kasus kekejaman terhadap pekerja anak.

Laporan Komisi HAM Pakistan pada Juni 2018 menjelaskan bahwa seoranh hakim dan istrinya di Islamabad telah dihukum 3tahun penjara dan denda masing-masing US$ 3.000 ribu karena telah mengurung seorang pekerja anak usia 10 tahun dan membakar tangannya karena sapu hilang. Anak itu dipukul dan diancam.

Kasus-kasus kekejaman terhadap pekerja anak di Pakistan yang muncul ke publik dengan hanya berupa puncak gunung es. Jumlah kasus yang tak terungkap ini jauh lebih banyak.