Facebook dan Instagram Akan Hapus Semua Klaim Palsu soal Vaksin Covid-19
Sahmitra — Facebook, Inc akan menindaklanjuti informasi yang keliru dan akan menghapus unggahan “klaim palsu” tentang vaksin Covid-19 di platform Facebook dan Instagram.
Dalam unggahan di laman resmi Facebook pada Kamis (3/12/2020), disebutkan perusahaan raksasa sosial media itu akan memerangi informasi yang salah seputar vaksin virus corona saat dunia bersiap meluncurkan sejumlah langkah inokulasi untuk melawan pandemi.
Kebijakan Facebook sebelumnya baru sebatas menghapus klaim palsu tentang Covid-19, yang dirumorkan dapat menyebabkan “kerusakan fisik dalam jangka waktu dekat.”
Pada Kamis, pihak perusahaan mengatakan bahwa langkah baru penindakan terhadap diinformasi vaksin Covid-19 adalah perpanjangan dari komitmen sebelumnya dalam menyikapi pandemi virus corona.
“Menghapus informasi yang salah tentang virus yang dapat menyebabkan kerusakan fisik dalam waktu dekat. Ini dapat mencakup klaim palsu tentang keamanan, kemanjuran, kandungan, atau efek samping dari vaksin,” kata Facebook.
“Misalnya, kami akan menghapus klaim palsu bahwa vaksin Covid-19 mengandung microchip, atau apa pun yang tidak ada dalam daftar bahan vaksin resmi,” jelasnya seperti yang dilansir dari Russia Today pada Kamis (3/12/2020).
Facebook menambahkan bahwa mereka akan “menghapus teori konspirasi tentang vaksin Covid-19 yang kita ketahui saat ini salah”.
Disinformasi yang beredar saat ini tentang vaksin virus corona, seperti mengklaim bahwa “populasi tertentu digunakan tanpa persetujuan mereka untuk dilakukannya uji coba keamanan vaksin.”
Pada November, Facebook melaporkan bahwa mereka telah menghapus 12 juta informasi yang salah tentang Covid-19 dalam 7 bulan, menurut catatan internalnya.
Banyak dari posting yang dihapus sudah terkait dengan penyembuhan palsu dan teori konspirasi, seperti yang menghubungkan pandemi dengan jaringan 5G, menurut Facebook.
Pada Senin, CEO perusahaan Mark Zuckerberg mengatakan akan mencari lebih banyak cara untuk membantu menanggapi pandemi virus corona.
“Kami sudah merencanakan untuk mendorong informasi otoritatif tentang vaksin,” kata Zuckerberg, meskipun dia tidak merinci lebih lanjut.
Pengumuman perusahaan media sosial itu datang sehari setelah Inggris menjadi negara pertama yang menyetujui vaksin virus corona untuk dirilis, dengan suntikan pertama yang direncanakan akan diberikan pada pekan depan.
Terlepas dari dampak serius virus corona terhadap kesehatan dan ekonomi global hingga saat ini, banyak orang masih khawatir untuk menerima vaksin Covid-19.
Sebuah jajak pendapat yang dirilis pada pertengahan November, oleh perusahaan analitik Gallup menemukan bahwa hanya 58 persen orang Amerika yang akan memilih untuk menerima vaksin Covid-19 ketika sudah tersedia.