Casino88 Online Slot99 Sbobet Slot Sbobet888 Joker1888 88bet Slot39 7mmbet Slot388 Joker138 Joker888

Hukuman Berakhir Penganiayaan Pada Anak

Sahmitra – Seorang anak laki-laki berusia 8 tahun dioperasi untuk mencabut butiran tajam di lututnya. Operasi ini harus dilakukan setelah pacar ibunya menghukumnya untuk berlutut di buckwheat selama berjam-jam atas kelakuan nakalnya.

Foto-foto lutut anak itu terlihat seperti dimutilasi oleh penyakit misterius. Kasus ini sudah menjadi viral di Rusia. Dokter pun harus menggunakan anestesi umum untuk menghilangkan biji-bijian yang tertanam di lutunya. Ini meninggalkan bekas robekan kulit yang sangat besar di lutut anak tersebut.

Operasi dan penyembuhan yang memakan waktu berminggu-minggu terasa sangat menyakitkan bagi anak itu. Namun, ini tidak ada apa-apanya dibandingkan apa yang telah ia alami selama ia tinggal di rumahnya dengan pacar ibunya yang berumur 35.

Di satu titik, calon ayah tirinya memutuskan bahwa anak itu sudah diluar kendali dan membutuhkan “disiplin”. Tetapi, metode yang ia temukan dan gunakan di internet lebih mirip dengan penyiksaan abad pertengahan.

Setiap kali anak itu pulang sekolah atau bertingkah nakal, ia harus berlutut di atas sekantong buckwheat mentah. Satu sesi hukuman bisa berlangsung lebih dari 30 menit hingga 9 jam berturut-turut. Kazakov, pacar sang ibu, menggunakan webcam untuk mengawasi anak tersebut. Bukti rekaman ini menjadi bukti dalam kasus pidana. Pihak berwajib pun menangkap adegan anak tersebut yang mennagis, menjambak rambutnya, dan menendangnya.

Ibu dari anak tersebut tidak melakukan apapun untuk melindungi putranya. Ia mengklaim bahwa ia pernah mengalami hukuman yang keras namun “efektif” dan ia mengklaim bahwa ia tidak merasakan sakit apapun. Jelas tidak merasakan sakit, ia tidak disuruh untuk berlutut di buckwheat selama 9 jam!

Baca Juga: Di Ranjang Kematian Sang Kakek

Menurut penuturan guru di sekolahnya, anak tersebut bukan pembuat onar. Ia anak yang baik, rajin belajar, tidka pernah bolos sekolah. Tetapi, ia terlalu takut untuk memberitahu siapapun tentang kekerasan yang ia alami tersebut. Namun, setelah hukuman yang ia lalui pada bulan Mei, ia melarikan diri dari rumahnya. Ia pun berbagi kisahnya dengan tetangganya yang langsung memanggil polisi untuk megusut kasus ini.

Kasus kekerasan dalam rumah tangga ini diumumkan akan langsung masuk ke pengadilan. Baik ibu dan ayah tirinya bisa menghadapi hukuman 7 tahun penjara atas tuduhan penyiksaan dan kegagalan membesarkan anak. Pria itu ditahan di pengadilan, sementara sang ibu diberlakukan pembatasan perjalanan. Sang ibu mengaku bahwa ia tidak tahu bahwa putranya juga dipukuli. Saat ini, sang putra masih tinggal bersama ibunya di bawah pengawasan pelayanan sosial.