Khawatir Positif Corona, Pria Tewas Usai Ditolak 18 Rumah Sakit
sahmitra.com — Seorang pria yang berusia 52 tahun meninggal dunia setelah tak mendapatkan izin perawatan di 18 rumah sakit karena dikhawatirkan terjangkit Virus Corona.
Dilansir laman Gulf News, pria asal Belanguru, India ini meninggal pada Selasa (28/06/2020) lalu dengan keluhan sakit pernafasan. Sebelum dirinya meninggal dunia, ia merasa sulit untuk bernafas.
Awalnya, pemilik toko kain di kota Austin ini pada Sabtu (18/06/2020) pagi, mengalami kesulitan untuk bernafas dan demam tinggi, yang mana keduanya ini merupakan gejala dari Virus Corona.
Mengetahui hal ini, pihak keluarga langsung menghubungi dan mendatangi sejumlah rumah sakit. Namun, tak ada yang menerima.
Keluarganya kemudian membawa pria ini pulang ke rumah dan memutuskan untuk melakukan tes Covid-19 di laboratorium Rajajinagar esok harinya.
Selepas melakukan tes, pencarian rumah sakit pun kembali dilakukan. Hingga pada Senin (27/06/2020), pria malang ini tak kunjung menemukan rumah sakit yang menerimanya.
“Kami terus memohon di depan rumah sakit. Rasa kemanusiaan sepertinya telah mati. Mereka bahkan tidak mengizinkan kami untuk membuka pintu ambulans,” ujar si keponakan.
“Mereka tidak mengizinkan kami memasuki gedung setelah kami mengatakan ada kasus sesak napas. Mereka mengatakan tidak ada kamar ICU atau ranjang kosong,” sambungnya.
Tak memiliki pilihan yang lain, keluarga kemudian kembali ke rumah sakit yang sebelumnya menolak, RS Bowring and Lazy Curzon. Mereka kembali memohon sambil menunjukkan bukti telah melakukan tes.
Pihak rumah sakit akhirnya mengizinkan pria ini masuk. Namun sayangnya, ia meninggal tepat di depan pintu rumah sakit.
“Saya tak tahan lagi. Bawa saya pulang atau masukkan aku ke rumah sakit. Saya tak bisa bernapas,” ujar si pria di waktu-waktu terakhirnya.
Si keponakan menyebutkan belum mengetahui apakah pamannya positif terinfeksi virus corona.
“Kami tidak tahu apakah paman kami meninggal dunia akbat terinfeksi Covid-19 atau karena atmosfer ketakutan yang diciptakan oleh virus ini.”