Kisah keluarga inses yang sulit dicerna oleh nalar manusia normal
SAHMITRA – Rahasia kelam keluarga Colt, dimana didalamnya terjadi inses atau hubungan seksual sedarah, hubungan seksual dengan anak-anak, penelantaran dan beberapa ‘horor’ lainnya yang telah berlangsung selama empat generasi pertama kali terungkap pada tahun 2012. Polisi dan dinas perlindungan anak memindahkan 12 anak-anak, yang semuanya adalah sepupu, dari sebuah peternakan di Boorowa, New South Wales, Australia.
Selama dua tahun, dari 2010–2012, sebanyak tujuh laporan telah diajukan oleh tetangga sekitar terhadap keluarga Colt atas tuduhan penelantaran anak, penolakan untuk mencari perhatian medis, dan ketidak hadiran di sekolah. Namun keluarga Colt dikenal oleh polisi memiliki pemahaman tentang metodologi polisi dan tahu bagaimana menghindari polisi.
Pada Juli 2012, sebuah laporan dari seorang guru mendorong pihak kepolisian untuk sekali lagi melakukan penyelidikan lebih lanjut ke dalam keluarga tersebut. Alasannya? karena guru tersebut mendengar salah satu dari anak perempuan dari keluarga Colt memberi tahu siswa lain bahwa saudara perempuannya sedang hamil namun mereka tidak tahu siapa di antara saudara laki-laki meraka adalah ayahnya. Polisi pun kembali ke perternakan Colt dan akhirnya ‘mengamankan’ dan memindahkan 13 anak dari properti itu.
Anak-anak itu adalah bagian dari keluarga multigenerasi yang tinggal di dalam tenda-tenda, karavan, dan gudang. Mereka tinggal dimana tidak ada akses ke air bersih yang mengalir, bagian dalam karavan kotor berlumuran tanah, kabel terbuka, gergaji mesin, dan barang tidak aman lainnya ditemukan di sekitar properti. Lemari es berisi sedikit makanan yang sebagian sudah busuk. Penduduk setempat hanya pernah melihat keluarga itu beberapa kali dalam setahun, dan berkomentar bahwa anak-anak itu tidak pernah terlihat bersih. Anak-anak tersebut mengenakan pakaian kotor dan tidur di ranjang dimana puntung rokok berserakan. Bahkan seekor kanguru pernah ditemukan sedang tidur di ranjang satu anak.
Tidak hanya itu, anak-anak itu ditemukan memiliki penyakit fisik dan kognitif yang terlihat jelas, seperti kekurangan gizi, ucapan yang tidak dapat dipahami, fitur dismorfik, dan masalah pendengaran dan penglihatan. Dan ketika pemeriksaan medis lebih lanjut dilakukan, masalah lebih serius ditemukan. Mereka didiagnosa terinfeksi jamur pada kaki dan mulut, kerusakan gigi yang luas, psoriasis, dan masalah kesehatan bawaan seperti gagal ginjal kronis, glaukoma akut, pneumonia, dan masalah jantung.
Seorang anak laki-laki berusia 15 tahun ditemukan memiliki tingkat kognitif anak berusia 5 tahun. Beberapa dari mereka tidak bisa membaca atau menulis, dan sebagian lagi bisa namun mereka berfungsi jauh di bawah tingkat usia mereka. Selain keterlambatan perkembangan dan kognitif, mereka juga menunjukkan bukti trauma psikologis. Seorang anak yang berusia 12 tahun, mengancam akan menusuk pekerja sosial dengan pensil dan menggorok leher mereka. Dua anak yang lebih tua mengompol.
Anak-anak juga menunjukkan perilaku yang sangat seksual. Seorang anak perempuan berusia 5 tahun berulang kali mencoba untuk mencium bibir pengasuh pria. Anak laki-laki berusia 12 tahun terlihat meletakkan tangannya di lutut saudara perempuannya yang berusia 8 tahun dan meraba pahanya. Dan anak perempuan yang berusia 8 tahun mencoba memaksa seorang anak laki-laki untuk berhubungan seks dengannya. Anak-anak ini berbicara secara bebas dan terbuka tentang hubungan seksual yang mereka lakukan di pertanian, baik dengan orang dewasa maupun anak-anak lainnya. Parahnya, kegiatan asusila ini didorong oleh orang dewasa.
Saat pihak berwenang berbicara dengan anak-anak lebih jauh dan dalam, rahasia kebobrokan keluarga Colt pun makin terkuak lebar-lebar. Pihak berwenang sudah tahu bahwa ini bukan keluarga biasa, tetapi apa yang diungkapkan anak-anak itu tidak seberapa jika dibandingkan dengan kondisi tempat tinggal yang kotor ketika mereka ditemukan.
Asal muasal dan silsilah anggota keluarga Colt kebanyakan adalah hasil dari perilaku asusila di luar nalar yang dilakoni oleh orang-orang yang saling memiliki hubungan darah. Memahami hubungan keluarga Colt saja sudah membingungkan, karena paman seseorang juga bisa menjadi ayah mereka. Misalnya, seorang anak perempuan yang berusia tujuh tahun memberi tahu pihak berwenang bahwa ayahnya adalah paman dari pihak ibunya. Anak perempuan lainnya yang berusia 13 tahun mengatakan bahwa dia memiliki ayah yang sama dengan ibu dan neneknya.
Klan inses Colt itu bermula dari sepasang suami-istri Tim dan June Colt dari Selandia Baru. Dimana June merupakan anak dari hasil hubungan inses kakak-adik kandung. Pada tahun 1966, Tim dan June menikah dan memiliki tujuh anak bersama, yakni Martha, Frank, Paula, Cherry, Rhonda, Betty, dan Charlie (semua adalah nama yang disamarkan). Lalu pada tahun1970-an mereka pindah ke Australia. June meninggal dunia pada tahun 2001 sementara Tim meninggal tahun 2009.
Delapan orang dewasa dari keluarga Colt yang berpencar di Australia Barat, Selatan dan Victoria itu akhirnya berhasil ditangkap atas tuduhan hubungan seksual dengan anak dibawah umur 10 tahun, inses, dan tuduhan lainnya. Mereka adalah: Betty, Charlie, Rhonda, Roderick, dan Martha. Tiga lainnya adalah: Derek, Cliff dan Raylene. Mereka mengakui bahwa ke-13 anak-anak yang sudah diamankan oleh pihak berwajib dari perternakan itu merupakan hasil hubungan seksual antara ayah dan anak perempuan, saudara perempuan dan laki-laki, paman dan keponakan atau kerabat lainnya.
Misalnya Martha, si anak bungsu, yang dijatuhi hukuman penjara maksimal dua tahun karena berbohong tentang asal-usul kelima anaknya, yang terbukti melalui tes DNA ternyata adalah hasil hubungan seksual dengan keluarga sedarah. Di sidang pengadilan terungkap bahwa saudara laki-laki kandung Martha yakni Charlie dan Frank dan bahkan ayah kandungnya yakni Tim adalah ayah dari anak-anak yang dilahirkannya. Tidak hanya dengan Martha, Tim juga diduga memiliki anak dengan Rhonda, putri sulungnya.
Dugaan mecengangkan lainnya yang terungkap di persidangan adalah ke-13 anak Betty semuanya merupakan hasil hubungan inses dengan Tim. Dan tidak cukup hanya disana, Tim juga diduga adalah ayah dari anak Raylene, salah satu anak perempuan dari hasil hubungan insesnya dengan Betty. Itu menjadikan Tim ayah dari cucunya sendiri.
Hubungan inses didefinisikan sebagai hubungan seksual antara orang-orang yang sangat dekat hubungannya sehingga mereka dilarang oleh hukum untuk menikah. Meskipun dianggap tabu di banyak budaya, ini bukanlah fenomena yang tidak biasa dalam sejarah manusia. Beberapa bentuk inses yang ‘diterima’ misalnya keluarga kerajaan yang menikahi sepupu untuk mempertahankan garis keturunan.
Namun ahli genetika menemukan terdapat risiko serius dalam hubungan inses.
- IQ rendah. Perkawinan sedarah dapat berdampak negatif pada kemampuan intelektual anak, bahkan dalam beberapa kasus menyebabkan gangguan perkembangan.
- Mata biru. Meskipun mewarisi mata biru dari gen resesif masing-masing orang tua tidak berbahaya, hal itu juga dapat disebabkan oleh inses.
- Fibrosis kistik. Cystic fibrosis adalah penyakit parah yang mempengaruhi sel-sel yang memproduksi lendir, keringat, dan cairan pencernaan. Gangguan tersebut menyebabkan cairan ini menjadi kental dan lengket, menyumbat tabung, saluran, dan lorong.
- Lahir prematur. Anak-anak inses berada dalam bahaya kelahiran prematur dan kurus serta berukuran kecil. Bayi dari pasangan inses juga cenderung memiliki kelainan bentuk fisik.
- Sumbing. Celah langit-langit adalah cacat bawaan umum yang dapat disebabkan oleh kelainan genetik pada kedua orang tua. Anak-anak dengan langit-langit mulut sumbing mengalami kesulitan berbicara dan makan.
- Kondisi Jantung. Kelahiran bayi dengan cacat atau kelainan jantung lainnya adalah salah satu konsekuensi dari inses. Sayangnya, jika mereka bertahan hidup, anak-anak ini akan memiliki umur yang lebih pendek yang dipenuhi dengan masalah jantung yang tak ada habisnya.
- Kematian Neonatal. Gen resesif yang diwariskan oleh anak-anak dari kerabat dekat terkadang menyebabkan bayi tidak dapat hidup melewati masa kehamilan atau meninggal segera setelah lahir.