Kisah nyata perjuangan bertahan hidup yang diangkat ke layar lebar
SAHMITRA – Sebagai manusia yang syarat akan keterbatasan, kita tidak akan pernah tahu kapan datangnya suatu kecelakaan atau kemalangan yang akan menempatkan kita dalam situasi hidup atau mati di mana waktu dan pengambilan keputusan kritis adalah hal krusial.
Naluri untuk bertahan hidup adalah dorongan yang paling kuat pada diri manusia. Cara kita berpikir dan emosi yang kita rasakan menghasilkan perilaku yang meningkatkan peluang kita untuk bertahan hidup. Reaksi “melawan atau lari” kita mungkin merupakan ekspresi naluri bertahan hidup kita yang paling utama. Kumpulan respons ini dipicu saat kita (dan semua hewan) menganggap suatu situasi sebagai ancaman bagi keberadaan kita.
Berikut adalah-kisah kisah bertahan hidup yang hampir mustahil untuk dipercaya, tetapi benar-benar terjadi. Begitu mengagumkan dan inspiratif hingga kisahnya kemudian diangkat kembali dalam karya layar lebar.
1. Aron Ralston
Pada tahun 2003, Ralston yang seorang diri mendaki Bluejohn Canyon yang sempit di Utah ketika sebuah batu jatuh dan menjepit lengan kanannya ke dinding ngarai. Ketika itu dia hanya membawa ransel kecil yang berisi satu liter air, dua burrito dan beberapa potong cokelat. Dia memiliki handphone dan kamera video, tapi tidak bisa mendapatkan signal. Dan yang paling naas, dia tidak memberitahu siapapun kemana dia pergi.
Setelah lima hari, Ralston yang awalnya mempercayai bahwa pengendalian diri yang kuat dan keyakinan bahwa pemikiran logis akan membuatnya mampu bertahan hidup. Tapi kemudian ledakan kemarahan yang membabi buta lah yang berhasil menyelamatkannya. Ya, Ralston membuat keputusan gila untuk mematahkan lengannya sendiri dan mengamputasinya dengan alat tumpul seadanya yang dia bawa. Setelah terbebas dari himpitan batu, dia pun terperosok hingga 65 kaki ke tanah, dan mendaki kembali keatas sejauh tujuh mil ke tempat yang aman.
Pencobaan yang dialami oleh Ralston, yang mengakibatkannya kehilangan lengan kanannya itu kemudian menginspirasi film 127 Hours, yang dibintangi oleh James Franco pada tahun 2010.
2. Steven Callahan
Pada tahun 1981 Callahan dengan perahunya, Napoleon Solo, sekoci berukuran 6,5 meter (21 kaki) yang ia rancang dan bangun sendiri, Callahan mengarungi perahu sendirian mengarungi lautan luas dengan tujuan Antigua. Dalam perjalanan cuaca buruk sempat membuat kapalnya rusak namun Callahan berhasil melakukan perbaikan dan melanjutkan perjalanan menyusuri pantai Spanyol dan Portugal, ke Madeira dan Canaries. Namun kemudian badai semakin besar, tujuh hari berlalu, kapalnya akhirnya berlubang parah oleh benda tak dikenal. Dalam bukunya, Callahan menulis bahwa dia menduga kerusakan terjadi akibat tabrakan dengan ikan paus.
Callahan pun lalu terdampar di rakit penyelamat. Usahanya meminta bantuan lewat EPIRB (Emergency Position-Indicating Radio Beacon) dan flare tidak menghasilkan apapun alias nihil. Dari awal dia tahu bahwa dia tidak dapat mengandalkan penyelamatan tetapi harus mengandalkan dirinya sendiri untuk bertahan hidup. Dia secara rutin berolahraga, menavigasi, memprioritaskan masalah, melakukan perbaikan, memancing, memperbaiki sistem, dan membangun persediaan makanan dan air untuk keadaan darurat. Dia bertahan selama 76 hari dengan menangkap dan makan ikan mentah dan minum air hujan yang dia kumpulkan.
Pada hari ke-76, tepatnya tanggal 20 April 1982, Callahan melihat cahaya di pulau Marie Galante, tenggara Guadeloupe. Keesokan harinya, para nelayan yang melihat kawanan burung-burung yang melayang di atas rakit Callahan menjemputnya di lepas pantai. Selama cobaan itu, dia menghadapi hiu, kehilangan sepertiga dari berat badannya, mendapatkan luka fisik, dan tekanan mental. Callahan menghabiskan waktu enam minggu di rumah sakitĀ untuk pemulihan.
Pada 2012, sutradara Ang Lee mengangkat kisah pencobaan yang dialami Callahan dalam film Life of Pi.
3. Hugh Glass
Glass adalah seorang penjaga perbatasan, pemburu dan penjelajah asal Amerika Serikat. Pada tahun 1823, Glass diserang oleh beruang grizzly saat bertugas. Karena parahnya luka-luka yang dialami oleh Glass, sesama penjelajah yang pergi bersamanya meninggalkannya begitu saja tanpa senjata atau perbekalan. Tapi Glass merangkak sejauh 200 mil ke tempat aman, bertahan dari infeksi, kelaparan, dan cuaca buruk, bertahan hidup dengan buah dan akar liar.
Cerita Glass pernah diterbitkan sebagai artikel di sebuah majalah pada tahun 1825. Kemudian pada tahun 2015, kisahnya dibuat menjadi sebuah karya film berjudul The Revenant yang diperankan oleh aktor Leonardo DiCaprio dan membawa DiCaprio memenangkan Piala Oscar pertamanya sebagai Aktor Terbaik tahun 2016.