KKN mahasiswa meresahkan. Mulai dari mesum hingga menyinggung warga setempat.
SAHMITRA – Mendengar KKN umumnya kita teringat akan singkatan Kolusi Korupsi dan Nepotisme. Tidak salah, tapi kali ini kita akan membahas KKN untuk para mahasiswa atau mahasiswi di Perguruan Tinggi. KKN yang dimaksud adalah Kuliah Kerja Nyata. KKN merupakan kegiatan wajib bagi mahasiswa dan merupakan salah satu syarat kelulusan selain magang. Namun tidak semua kampus mewajibkan KKN ini.
KKN merupakan program mahasiswa untuk mengabdi kepada masyarakat dengan pendekatan lintas keilmuan dan sektoral dalam kurun waktu tertentu. Biasanya KKN dilakukan selama 1 atau 2 bulan di sebuah desa atau wilayah setingkat desa. Program ini dilakukan oleh mahasiswa semester akhir seperti semester 5 atau 6. Mereka akan menjalankan kegiatan belajar, mengabdi, mengajar, dan berbaur dengan masyarakat dimana mereka melakukan KKN. Melalui KKN, mahasiswa bisa membangun komunikasi dengan warga dan membangun desa agar menjadi lebih baik.
Namun sayangnya, belakangan ini banyak tersebar berita-berita kurang menyenangkan dari mahasiswa yang tengah menjalani KKN. Mahasiswa yang seharusnya menjalankan kegiatan belajar, mengabdi, mengajar, dan berbaur dengan masyarakat malah bertingkah sebaliknya.
- Dugaan mesum
Video yang diduga merupakan Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) tengah melakukan tindakan yang tidak senonoh di lokasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) belum lama ini viral di Media sosial. Dugaan tindakan mesum 2 sejoli mahasiswa di lokasi KKN itu dikabarkan dilakukan di rumah seorang lurah dan dipergoki oleh Ibu Lurah. Namun, hingga kini lokasi KKN yang dimaksud belum dikonfimasi.
2. Keluhan fasilitas minim
Tersebar di TikTok sebuah video dari sekumpuan mahasiswi yang diduga dari Universitas Negeri Padang (UNP) yang sedang menjalani KKN di Bungus Teluk Kabung, kota Padang. Dalam video tersebut tampak para mahasiswi tersebut berbicara dengan nada sindiran sambil tertawa membahas mengenai minimnya fasilitas yang ada di desa tempat mereka menjalani KKN tersebut.
Mereka mengungkapkan kehidupan sulit yang dirasakan seperti tidak adanya air, mandi di Mushola hingga harus membayar biaya tempat tinggal.
“Kalian libur semester? Mana maen. KKN-lah. KKN kalian di mana? Tanah Datar, Lima Puluh Kota? Bungus lah, air gak ada, mandi di Mushola, rumah bayar, Diusir? Ngontrak bayar pula.”
Akibatnya para mahasiswi itupun diminta untuk segera meninggalkan desa tersebut dan menghentikan KKN mereka dengan alasan keselamatan dan karena kehadiran mereka disana pun tidak membawa perubahan.
3. Menghina warga setempat
Yang terbaru adalah mahasiswi KKN di desa Kayangan di Lombok Utara. Dalam sebuah IG story mahasiswi tersebut tampak tengah ‘curhat’ lantaran keberatan diminta datang 2 jam lebih awal untuk acara desa setempat. Tidak cukup sampai disana, mahasiswi tersebut melanjutkan dengan mengatakan bahwa di desa tersebut tidak ada gadis cantik sehingga menyulut amarah warga setempat yang menyaksikan video tersebut. Alhasil ramai-ramai warga desa pun menghampiri rumah tempat mahasiswi tersebut menginap dan mengusirnya keluar dari desa.