Paman Chen si pelari marathon yang viral karena berlari sambil merokok
SAHMITRA – Baru-baru ini internet memiliki satu lagi sosok unik yang beritanya sedang beredar luas di seluruh dunia. Adalah Uncle Chen atau paman Chen, dengan nama itu dia dikenal. Dia menarik perhatian publik karena berhasil menyelesaikan lari marathon sepanjang 42km dalam kurun waktu 3 jam 28 menit dan dia melakukannya sambil tidak berhenti merokok. Ketika sampai di garis finish dia tercatat menempati urutan ke 574 dari total pelari yang diperkirakan sekitar 1,500 pelari.
Pria berusia 50 tahun yang berasal dari Guangzhou ini viral karena foto-foto dan videonya yang tengah berlari sambil merokok beredar luas di situs media sosial terbesar di negara Tiongkok yakni Weibo. Dalam salah satu video yang beredar, terlihat paman Chen yang mengenakan T-shirt oranye dan celana pendek tengah berlari dengan sebatang rokok yang menyala menjuntai dari salah satu sudut mulutnya. Dia terlihat tenang dan tampak tidak mengalami kesulitan bernafas saat berlari.
Ternyata di Xin’Anjiang Marathon yang berlangsung awal bulan November 2022 bukanlah kompetisi lari marathon pertama yang paman Chen ikuti. Paman Chen telah memiliki riwayat mengikuti beberapa kompetisi lari marathon yang dia lakukan sambil merokok sebelumnya. Dan oleh karena itulah dia kemudian dikenal sebagai ‘Smoking Brother’ diantara kalangan pelari lainnya di Tiongkok.
Pada tahun 2018 di Guangzhou Marathon dengan catatan waktu 3 jam 36 menit dan kemudian pada tahun 2019 di Xiamen Marathon dia berhasil menyelesaikan kompetisi dengan catatan 3 jam 32 menit. Dan yang terkini tahun 2022 di Xin’anjiang Marathon dia mencatat 3 jam 28 menit. Meski tidak banyak, namun melihat catatan waktu Paman Chen terjadi peningkatan dari tahun ke tahun. Bahkan selain marathon, Paman Chen juga pernah mengikuti ultra-marathon sepanjang 50km yang berlangsung selama 12 jam.
Situs berita Tiongkok, Sohu melaporkan bahwa Chen pernah bercanda dengan mengatakan bahwa rokok membantunya mengatasi kelelahan, dan dia berlari dengan satu rokok di mulutnya sehingga dia dapat dengan mudah menarik napas dan terus berlari. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa merokok dapat meningkatkan hemoglobin, kapasitas total paru-paru dan merangsang penurunan berat badan, yang diinginkan untuk meningkatkan performa dalam olahraga.
Namun hal tersebut bukan penelitian yang patut dan baik untuk dicontoh karena dengan alasan apapun merokok adalah kebiasaan buruk yang mematikan. Sudah banyak bukti yang menunjukkan bahwa merokok dapat menyebabkan dampak negatif pada kesehatan kita — kanker paru-paru adalah contoh utamanya.
Perokok aktif maupun pasif besar resikonya terhadap stroke, kanker paru-paru, dan penyakit jantung koroner pada orang dewasa, dan sindrom kematian bayi mendadak, infeksi saluran pernapasan akut, penyakit telinga tengah, asma berat, dan masalah pernapasan pada anak-anak. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di AS, orang yang tidak merokok tetapi terpapar asap rokok memiliki peningkatan risiko 25 hingga 30 persen terkena penyakit jantung dan 20 hingga 30 per persen lebih berisiko terkena stroke.
Banyak warganet Tiongkok yang menanggapi viralnya Paman Chen ini dari sisi negatif. Beberapa berfikir berita tentang Paman Chen ini merupakan salah satu bukti kebobrokan moral manusia jaman sekarang karena sesuatu yang buruk atau negatif seharusnya tidak perlu menjadi viral. Ada yang mengatakan Paman Chen adalah contoh yang sangat buruk. Dan ada juga yang menuduh Paman Chen melakukan kecurangan karena merokok sambil berlari sama dengan praktek doping.