Casino88 Online Slot99 Sbobet Slot Sbobet888 Joker1888 88bet Slot39 7mmbet Slot388 Joker138 Joker888

Pembunuhan gadis 12 tahun di Jerman oleh dua orang teman sekelasnya perkara anak laki-laki

SAHMITRA – Luise Frisch, 12 tahun, ditemukan tewas di Freudenberg, dekat Cologne, akhir pekan lalu setelah dilaporkan menghilang oleh orangtuanya. Dari hasil laporan penyelidikan kepolisian Jerman menyatakan bahwa Luise tewas ditikam 32 kali sebelum didorong ke bawah tanggul yang curam. Pelaku pembunuhan adalah Luisa Halberstadt, 13, and Anna-Marie Hoffman, 12. Semua nama disamarkan karena hukum privasi Jerman yang ketat.

Berawal dari Luise yang menginap dari Jumat hingga Sabtu di rumah Luisa Halberstadt di distrik kota Hohenhain, dua mil dari rumah Luise. Diketahui keduanya sudah saling kenal selama bertahun-tahun, naik bus sekolah bersama, dan bahkan berada di kelas yang sama di sekolah.

Sabtu, 11 Maret, Anna-Marie bergabung dan ketiganya berjalan ke hutan terdekat. Luisa diduga telah memaksa Anna-Marie untuk datang dan membantunya. Di sana, mereka diduga menikam Luise lebih dari 30 kali dengan pisau. Luisa juga yang meletakkan kantong plastik di kepala Luise dan mengancam Anna-Marie untuk ikut memukul Luise dengan batu atau dia akan ikut berbaring di samping Luise. Polisi menduga Luise mungkin masih hidup sebelum dia terlempar dari tanggul dan meninggal karena luka-lukanya dan kedinginan kerena suhu di bawah nol yang melanda daerah itu akhir pekan lalu.

Setelah penikaman, gadis-gadis itu kembali ke rumah Luisa, di mana Anna-Marie kemudian dijemput oleh ayahnya. Luisa yang ‘khawatir’ karena Luise tidak kunjung memberi kabar lalu menelepon orang tua Luise untuk memberi tahu mereka sebuah kisah kebohongan, mengatakan bahwa Luise pulang ke rumah pada pukul 17.30 dan akan memberi tahunya begitu dia tiba di rumah. Sementara dia tahu di mana Luise sebenarnya: ditikam dan dibiarkan mati di hutan.

Sabtu sore, 11 Maret orang tua melaporkan hilangnya Louise. Hilangnya Luise memicu operasi pencarian yang melibatkan helikopter, anjing pelacak, dan drone. Luisa dan Anne-Marie bahkan ikut memposting sebuah video memohon bantuan untuk menemukan Luise. Keesokan harinya, 12 Maret mayat Luise akhirnya ditemukan  tewas dengan beberapa luka tusukan di dalam hutan. Masyarakat di kota kecil berpenduduk hanya 18.000 itu pun dibuat terkejut.

Di hari yang sama saat mayat Luise ditemukan, kedua pelaku ditemukan memposting sebuah video Tik-Tok dimana mereka menari-nari di depan kamera. Bagian komentar video tersebut pun dibanjiri pesan, salah satu orang menulis: ‘Saya tidak percaya Anda memposting video tarian sehari setelah pembunuhan‘. Teman sekelas lainnya dilaporkan menambahkan: ‘Ketika kursi Anda di kelas kosong pagi ini, kami semua tahu apa yang sedang terjadi.‘ Bahkan ada saksi mata yang mengatakan bahwa dirinya melihat Luisa dan Anna-Marie berjalan bersama dengan Luise menuju ke arah hutan.

Polisi mengatakan bahwa selama penggeledahan dan kemudian diinterogasi, Luisa dan Anna-Marie membuat pernyataan yang bertentangan dan keduanya akhirnya mengaku pada Senin, 13 Maret. Konfirmasi perihal motif pembunuhan itu hingga kini belum terungkap. Namun beberapa laporan mengatakan atas dasar persaingan memperebutkan seorang anak laki-laki, sementara yang lain mengatakan karena Luise mengadu dirinya telah menjadi korban intimidasi dan bullying.