Penata rambut salon kecantikan di Thailand kenakan atribut seksi. Para istri cemas.
SAHMITRA – Persaingan dalam dunia bisnis menuntut para pengusaha untuk memutar otak dengan lebih ekstra agar mampu bertahan dan mendapatkan kesuksesan. Namun tidak selamanya persaingan bisnis berdampak buruk bagi usaha yang dimiliki. Sering kali kehadiran pesaing atau kompetitor malah justru mendorong atau memacu pengusaha untuk tetap waspada dan terus berusaha untuk mengembangkan atau melakukan improvement. Dengan harapan usaha yang sedang dikelola mempunyai daya saing yang kuat dan menjadi pilihan utama bagi konsumen.
Seorang perempuan pemilik salon di distrik Petchabun, memilih cara yang ‘berani’ untuk bertahan ditengah-tengah gempuran persaingan bisnis dunia kecantikan di Thailand. Di salon kecantikan miliknya, Madame Hair Colour, penata rambutnya bekerja dengan hanya menggunakan pakaian dalam seksi atau lingerie. Sang pemilik percaya cara ini sangat efektif untuk menarik perhatian dan membuat salonnya berbeda dari salon-salon lainnya.
Dalam sebuah konten promosi salon tersebut yang diposting di Facebook, yang dengan segera menjadi viral, nampak seorang penata rambut mengenakan lingerie merah yang tengah bekerja merias rambut seorang pelanggan. Dan dibawah gambar tersebut disematkan judul yang berbunyi: “Ayo, mari merias rambutmu. Saya sudah siap.”
Postingan tersebut langsung dibanjiri oleh beragam komentar. Kebanyakan dari kaum adam yang mendadak merasa mereka butuh rambutnya untuk dirapikan atau ditata. Sementara ada seorang pembaca perempuan yang berkomentar : “Para istri, hati-hati. Jangan biarkan suami-suami kalian pergi kesana!”
Namun ternyata cara yang dipakai pemilik salon tersebut bukan hanya untuk bertahan di persaingan bisnis semata. Menurut salah satu perempuan yang bekerja di salon tersebut, khususnya pada musim penghujan salon mereka menjadi sangat sepi pengunjung. Oleh karena itu, pemilik dan kru-kru mulai bertukar pikiran dan keluar dengan ide lingerie itu. Namun mereka menekankan bahwa cara tersebut hanyalah teknik marketing belaka. Mereka tidak melakukan kegiatan ilegal seperti prostitusi dan para penata rias akan kembali mengenakan pakaian normal saat meninggalkan tempat kerja mereka.