Casino88 Online Slot99 Sbobet Slot Sbobet888 Joker1888 88bet Slot39 7mmbet Slot388 Joker138 Joker888

Penyakit mistrius melumpuhkan pelajar di Kenya sekolah didemo

SAHMITRA – Otoritas kesehatan di Kenya tengah disibukkan dengan penyelidikan kasus penyakit misterius yang menyerang lebih dari 100 siswi di Sekolah Perempuan St. Theresia Eregi di Kabupten Kakamega. Ratusan siswi ditemukan jatuh sakit dan harus dirawat di rumah sakit karena tidak dapat berjalan. Pihak sekolah terpaksa menutup pintunya dan memulangkan kurang lebih 1.000 siswanya ke rumah masing-masing.

Lusinan siswi yang terkena penyakit misterius tersebut melaporkan kaki mereka terasa mati rasa dan tidak bisa bergerak. Beberapa dari mereka juga mengalami sakit kepala parah, muntah-muntah, dan demam. “Epidemi” ini memicu kepanikan dan kecemasan di kalangan orang tua, yang menuntut jawaban dan perlindungan bagi putri mereka.

Tapi Direktur Layanan Medis Kabupaten Kakamega, Dr. Steven Wandei, mengatakan bahwa jika tidak segera ditangani, penyakit misterius yang menular tersebut dapat memusnahkan seluruh keluarga. Untuk mencegah hal tersebut, dia mengatakan lebih lanjut bahwa perlu mencari tahu apa yang telah terjadi dan mengetahui penyebabnya sebelum mengizinkan semua siswi untuk kembali ke rumah dan berkumpul dengan anggota keluarga yang lain. Akan menjadi bencana jika membiarkan semua siswa pulang karena penyakit ini menular.

Namun pejabat sekolah dengan terpaksa memulangkan para pelajarnya karena beberapa siswi mulai merusak kendaraan pemerintah karena awalnya tidak diperbolehkan pulang ke rumah mereka. Pihak sekolah akhirnya memperbolehkan orang tua yang ingin membawa anaknya pulang dengan menandatangani komitmen. Sementara bagi siswa yang orang tuanya tidak datang ke sekolah atau yang orang tuanya setuju dengan kebijakan sekolah proses pembelajaran tetap berlanjut seperti biasa selama tiga minggu tersisa.

Obiera menambahkan bahwa dia mencurigai beberapa siswa berpura-pura sakit agar tidak mengikuti ujian akhir tahun. Ada sekitar 20 siswa yang menunjukkan gejala mirip dengan yang  dirawat di rumah sakit tetapi dirawat di rumah sakit sekolah, setelah diberi konseling, mereka pun sembuh. Dicurugai hanya sedikit siswa yang benar-benar sakit dan mayoritas dari mereka hanya berpura-pura sakit.

Kemudian sampel darah, urin, dan tinja telah dikumpulkan dan dikirim untuk pengujian ekstensif guna menentukan penyebab penyakit yang tidak diketahui tersebut, namun sejauh ini, penyebab pasti dari kelumpuhan gadis-gadis tersebut belum diketahui.