Polisi di Filipina Tembak Kepala Ibu dan Anak
Sahmitra — Warga Filipina dikejutkan oleh video berdurasi lima menit yang memperlihatkan anggota polisi menembak kepala seorang ibu dan anaknya.
Sesaat sebelum penembakan terjadi, video itu menunjukkan terjadi perselisihan antara Sersan Jonel Nuezca (46) dengan seorang ibu bernama Sonya Gregorio (52) sambil memeluk putranya bernama Frank Anthony Gregorio (25).
Keributan itu terjadi tepat di luar rumah Sonya di kota Paniqui, provinsi Tarlac, 230 kilometer di sebelah utara ibu kota Manila.
Laporan polisi mengatakan perkelahian dimulai ketika Frank menembakkan meriam udara yang terbuat dari pipa PVC sekitar pukul 17.00 sore pada Minggu (20/12), di mana tembakan menimbulkan suara keras.
Nuezca kemudian bergegas keluar rumah untuk menangkap Frank. Adu mulut antara Nuezca dan Sonya pun terjadi. Tak hanya itu, keributan merembet ke perihal sengketa tanah yang sudah berlangsung lama antara Nuezca dengan keluarga Sonya.
Keributan itu lantas mengundang warga setempat berkumpul. Seorang pria terlihat mencoba menenangkan Nuezca, sementara seorang wanita terlihat meminta Frank agar meminta maaf dan meminta Nuezca membubarkan diri.
Beberapa detik sebelum penembakan, putri Nuezca yang masih di bawah umur mendekati Sonya dan memukul lengannya. Dia lalu menyuruh Sonya untuk melepaskan putranya dan menyerahkan kepada sang ayah.
Tak lama setelah itu, Nuezca mengeluarkan pistol 9mm-nya dan menembak kepala Sonya kemudian menembak kepala Frank.
Sebelum melarikan diri, dia sekali lagi menembak kepala Sonya yang tubuhnya sudah tergeletak di tanah.
Beberapa jam kemudian, Nuezca menyerahkan diri ke polisi dan penyelidik mengatakan Nuezca mengaku menyesal atas perbuatannya.
Dilansir StraitsTimes, Senin (21/12), berbagai kalangan termasuk politisi, selebriti, dan influencer media sosial telah menuntut akuntabilitas dan keadilan bagi para korban.
“Kami tidak dan tidak akan pernah mentolerir tindakan seperti itu dan kami akan memastikan bahwa dia akan mempertanggungjawabkan kejahatannya,” kata Menteri Dalam Negeri, Eduardo Ano.
Dilansir Channel News Asia, pihak berwenang mengatakan mereka sedang menyelidiki insiden tersebut. Nuezca dilaporkan akan menghadapi dakwaan pembunuhan ganda.
Dalam sebuah pernyataan, Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah (DILG) mengatakan pihaknya mengutuk “dengan keras” penembakan itu.
“Penyelidikan resmi atas insiden itu telah dimulai dan kami menjamin keluarga dan masyarakat bahwa PNP (Kepolisian Nasional Filipina) dan Komisi Kepolisian Nasional akan melakukan penyidikan menyeluruh, tidak memihak dan cepat,” kata Ano.
“DILG akan memastikan bahwa keadilan akan diberikan kepada keluarga korban dan kasus administratif dan pidana akan diajukan terhadap Nuezca,” ujarnya.
Dalam wawancara dengan jaringan berita lokal, GMA, kepala polisi Noriel Rombaoa mengatakan Nuezca dan keluarga Sonya terlibat dalam perselisihan hak akses properti.
Namun, para saksi melaporkan bahwa penembakan itu dipicu oleh konfrontasi atas penembakan boga, yakni sejenis alat pengeras suara yang biasa digunakan untuk berpesta.