Casino88 Online Slot99 Sbobet Slot Sbobet888 Joker1888 88bet Slot39 7mmbet Slot388 Joker138 Joker888

Senjata non-nuklir Korea Utara terkuak: Kim Ju Ae. Putri Kim Jong Un

SAHMITRA – Pada bulan November 2022 ofisial negara Korea Utara mempublis foto-foto Kim Jong Un yang bergandengan tangan dengan putrinya berkeliling di tempat uji peluncuran rudal balistik Korea Utara. Itu adalah pertama kalinya, satu dari yang diyakini tiga anak pemimpin tertinggi Korea Utara itu muncul di hadapan publik. Namun nama aslinya tidak pernah diungkapkan oleh pejabat atau ofisial negara.

Media pun kemudian merujuknya sebagai “Anak Mulia”, “Anak Terhormat”, atau “Putri Tercinta”. Beberapa bulan kemudian,”Putri Tercinta” mulai lebih sering terlihat di pertemuan-pertemuan resmi, termasuk jamuan ulang tahun Korea Utara. Debut global “Anak Mulia” tersebut merupakan sebuah momen atau diluar dari kebiasaan keluarga Kim dalam urusan tampil di depan umum. Sebagai perbandingan, foto terverifikasi Kim Jong Un tidak terungkap sampai dia berusia sekitar 26 tahun pada tahun 2010, setahun sebelum kematian ayahnya, Kim Jong Il.

Penampilan “Anak terhormat” yang tak terduga tersebut kemudian menimbulkan pertanyaan tentang apakah Kim Jong Un tengah mengirim sinyal perihal pewaris berikutnya. Namun para ahli mengatakan bahwa terlalu dini untuk berspekulasi, terutama mengingat kursi pewaris biasanya disediakan untuk seorang putra. Meskipun Kim tampak seperti mempertimbangkan putrinya sebagai penerus masa depan, tetapi banyak juga yang percaya itu trik atau cara Kim Jong Un untuk menguji reaksi dan kesetiaan para “petinggi” di Korea Utara, yang  hampir seluruhnya adalah laki-laki.

Sementara sejarahwan dan cendekiawan Korea Utara yang berbasis di Seoul, Korea Selatan Fyodor Tertitskiy percaya “Penampakan” putri Kim Jong Un dirancang untuk mengirimkan pesan yang berbeda. Satu untuk audiens internasional dan yang lainnya untuk publik Korea Utara. Waktu pengenalan dan tempat pembukaan sang putri juga sangat simbolis.

“Pesan utamanya adalah [dia] seperti simbol kekuatan karena pertama kali dia muncul adalah di dekat rudal, dan rudal mungkin adalah simbol terbesar militer Korea Utara,” kata Tertitskiy kepada Al Jazeera.

Lalu, melansir Radio Free Asia, pada 8 Februari para orangtua yang memiliki anak bernama Ju Ae yang berusia 12 tahun dipanggil untuk datang ke kantor pemerintah setempat. Mereka diperintahkan untuk segera mencari nama baru dan mengubah akta kelahiran mereka. Alasannya? karena nama “Anak Terhormat”, “Anak Mulia” atau “Putri Tericinta”  ternyata adalah Kim Ju Ae. Memaksa orang untuk mengganti nama mereka karena sama dengan anggota keluarga Kim telah terjadi tiga kali dalam sejarah Korea Utara. Di negara tersebut hanya boleh satu orang saja yang bernama Il Sung, Jong Il dan Jong Un, dan kini Ju Ae.

Tentu perintah yang mendadak dan terburu-buru itu dikeluhkan oleh warga. Namun ternyata tidak hanya perihal nama saja yang membuat warga Korea Utara seperti meradang. Penampilan Ju Ae yang kian sering muncul di depan publik itu dianggap warga berbanding terbalik dengan realita dan kondisi warga saat ini sebenarnya. Ju Ae bertubuh subur dan bentuk wajahnya bulat mirip ayahnya, mendandakan dia hidup dengan nyaman. Dia pun selalu terlihat memakai pakaian yang bagus dan mahal. Sementara banyak anak-anak di Korea Utara yang tubuhnya kurus karena kekurangan makanan dan tidak mampu memiliki pakaian bagus karena hidup dalam garis kemiskinan dan tekanan.

Ju Ae diyakini sebagai anak kedua. Kim Jong Un dan Ri Sol Ju mungkin memiliki anak pertama mereka pada musim panas 2010 dan anak ketiga sekitar awal 2017. Jenis kelamin keduanya masih belum dikonfirmasi, namun menurut bocoran yang ada bahwa anak pertama berjenis kelamin laki-laki dan memiliki disabilitas. Melansir Aljazeera, Badan mata-mata Korea Selatan, National Intelligence Service (NIS), melaporkan pada bulan Maret bahwa Ju Ae bersekolah di rumah dan dia menikmati menunggang kuda, bermain ski, dan berenang.

Selama lebih dari satu dekade, propaganda Korea Utara yang diusung oleh Kim Kong Un berfokus pada gaya “pragmatisme dan kepemimpinan realistis”, menggambarkannya sebagai pria berkeluarga yang baik, dan sosok kebapakan. Singkatnya “manusia normal” yang “orang-orang dapat menemukan kesamaan”. Pertunjukan kasih sayang di depan umum antara Kim dan putrinya memperkuat tema tersebut. Namun diperlukan lebih banyak bukti untuk menyimpulkan Ju Ae sebagai pewaris berikutnya. Bisa jadi, itu hanya salah satu propaganda Jong Un sebagai pemimpin saat ini, bukan untuk keuntungan Ju Ae sebagai calon penerus di masa depan.