Seorang Ibu Dicurigai Tega Bunuh 5 Anak dan Pergi Bersama 1 Anak Lainnya untuk Bunuh Diri
SAHMITRA — Pemandangan yang memprihatinkan di dalam flat keluarga di Solingen, Jerman barat, saat polisi menemukan 5 orang kakak-beradik yang sudah mati lemas. Melansir The Sun pada Sabtu (05/09/2020), kata seorang tetangga kematian kelima anak tersebut disebabkan oleh ibu mereka.
Polisi mendobrak masuk ke dalam flat menggunakan linggis setelah diberi tahu tentang kematian anak-anak itu oleh nenek mereka. Tetangga mengatakan mereka melihat beberapa petugas polisi dan pekerja darurat lainnya menangis, ketika sedang menyelidiki kasus di dalam sana.
“Ketika polisi dan petugas penyelamat keluar sambil menangis, jelas bagi kami bahwa sesuatu yang buruk pasti telah terjadi,” kata seorang penduduk kepada Pledge Times.
Ketika menemukan anak-anak itu petugas peolisi masih berusaha mencoba menyadarkan mereka, tetapi mereka sudah “tak bernyawa” lagi, saat mereka ditemukan. Polisi juga terkejut dengan kondisi kehidupan keluarga di flat kumuh itu. Gambar dari tempat kejadian menunjukkan sidik jari di jendela yang kotor, dan tanaman di balkon yang mati.
Atas temuan kasus kematian itu, sebagai bentuk keprihatianan, warga setempat membuatkan tumpukan bunga dan boneka binatang yang ditempatkan di luar blok apartemen. Ada satu pesan di antara tumpukan bunga dan boneka itu, bertuliskan “mengapa?” dalam bahasa Jerman.
Sang ibu dari kelima anak tewas itu bernama Christiane K, yang mana oleh media lokal Jerman diduga menjadi pelaku pembunuhan 5 anaknya. Kelima anak yang meninggal itu bernama Luca, 8 tahun, dan Timo, 6 tahun, Sophie, 3 tahun, Leonie 2 tahun, dan Melina yang baru berusia 1 tahun.
Menurut penyiar RTL, kakak laki-laki anak-anak itu berusia 11 tahun, bernama Marcel, menyaksikan ibunya (27 tahun) melakukan pembunuhan yang mengerikan kepada adik-adiknya. Polisi tertinggi, Marcel Maierhofer mengatakan bahwa otopsi anak-anak itu menunjukkan bukti mati lemas dan obat penenang. Diyakini anak-anak itu dibunuh pada Rabu malam (02/09/2020).
Keesokan harinya, Christian K dan Marcel melakukan perjalanan dengan kereta api ke Dusseldorf sejauh 20 mil dari rumah mereka.
Dia ditinggalkan di kereta saat ibunya turun dan melemparkan dirinya ke rel di Stasiun Pusat Dusseldorf. Dia diselamatkan oleh petugas pemadam kebakaran, tetapi tetap dalam kondisi serius dan polisi mengatakan dia belum dalam keadaan fit untuk diinterogasi.
Bocah itu dilaporkan tetap di kereta sampai dia tiba di rumah neneknya sekitar 30 mil jauhnya di Mönchengladbach. Polisi mengatakan dia tidak terluka dan saat ini dalam perawatan kerabatnya. Media Jerman melaporkan Marcel mengirim pesan kepada seorang teman pada Kamis sore di WhatsApp.
Dengan dingin, dia menulis,
“Saya hanya ingin memberi tahu Anda bahwa Anda tidak akan melihat saya lagi karena semua saudara saya sudah meninggal.”
Teman itu awalnya mengira itu adalah lelucon kelam, sampai dia pergi ke apartemen keluarga itu dan menemukan rumahnya ditutupi garis polisi. Empat dari anak-anak tersebut berasal dari pernikahan terakhir ibunya dan 2 dari hubungan sebelumnya. Polisi berhubungan dengan kedua ayah dan tidak ada yang dicurigai melakukan kesalahan dalam kasus ini.
Stefan Weiand, juru bicara polisi, mengatakan,
“Kami berasumsi bahwa kejahatan telah dilakukan. Bagaimana dan mengapa hal itu terjadi, kami tidak dapat mengatakannya.”
Saat ini, kami berasumsi bahwa ibu berusia 27 tahun itu yang bertanggung jawab.
“Ibunya menjatuhkan dirinya di depan kereta api di Dusseldorf dan terluka parah.”