Casino88 Online Slot99 Sbobet Slot Sbobet888 Joker1888 88bet Slot39 7mmbet Slot388 Joker138 Joker888

Tidak ingin lebih dari berteman perempuan Singapura dibawa ke pengadilan

SAHMITRA – Friendzone atau zona teman, adalah situasi dimana seseorang tertarik pada seseorang yang menganggap mereka hanya sebagai teman. Ini adalah zona dimana tidak ada perasaan cinta atau hal-hal bernuansa romantis. Ini adalah murni zona pertemanan. Kebanyakan orang yang terjebak dalam zona ini (biasanya) pada akhirnya akan menyerah, mereka akan pergi dan melanjutkan hidup mereka.

Namun yang dilakukan oleh seorang pria di Singapura ini mungkin baru pertama kali Anda mendengarnya. Melansir surat kabar Singapura The Straits Times, pria yang diidentifikasi sebagai K Kawshigan, seorang direktur di perusahaan drone D1 Racing, mengajukan dua tuntutan hukum terhadap Nora Tan setelah perempuan tersebut menghentikan semua komunikasi dengannya. Kawshigan menggugat Tan di Pengadilan Tinggi dengan tuduhan merusak reputasi dan memberikan trauma, depresi, dan dampak pada hidupnya selama beberapa bulan terakhir.

Kawshigan juga menuduh Tan telah membuat pernyataan palsu tentang dia di depan orang lain. Dia sekarang mengincar sekitar US$ 2,29 juta atau Rp.35miliar sebagai kompensasi untuk kerusakan yang disebabkan oleh Tan. Dan ternyata ini merupakan upaya kedua Kawshigan untuk menuntut Tan. Pengadilan Magistrate Singapura telah membatalkan gugatan lain bulan lalu dan menyebutnya sebagai “secara nyata tidak berdasar dan tanpa landasan” dan “upaya yang diperhitungkan untuk memaksa keterlibatan” dari Tan.

Sekarang situasi menjadi kian rumit karena kini Tan menuntut balik Kawshigan sebesar US$ 1.130 atau Rp. 17miliar untuk menutupi biaya yang sudah dia keluarkan untuk melindungi dirinya dari dugaan pelecehan. Dia juga ingin Kawshigan menanggung semua biaya sesi konseling masa lalu dan masa depan terkait dengan perselisihan tersebut.

Kawshigan dan Tan pertama kali bertemu pada tahun 2016 di sebuah klub dan berteman sejak itu. Pada tahun 2020, masalah mulai muncul karena mereka memiliki pemahaman yang berbeda tentang persahabatan mereka. Tan menganggap Kawshigan hanya sebagai teman, sementara Kawshigan menganggap Tan sebagai “teman terdekatnya” dan mendambakan hubungan romantis.

Tan ingin mengurangi interaksi mereka dan memberitahu Kawshigan tentang “ketidaknyamanannya”. Tetapi Kawshigan malah mengancam Tan untuk memperdalam hubungan mereka atau Tan akan mengalami kerusakan luar biasa pada kehidupan pribadi dan profesionalnya.

Bahkan konselor Kawshigan mendesak Tan untuk menghadiri sesi terapi bersama, yang dia setujui dengan harapan itu akan membuat Kawshigan mengerti bahwa dia tidak menginginkan hubungan romantis. Namun Tan berhenti menghadiri terapi tersebut satu setengah tahun kemudian karena dia pikir itu sia-sia. Kawshigan tetap tidak menerima alasannya dan semakin menjadi-jadi. Kawshigan beberapa kali muncul di tempat kerja Tan dan di luar rumahnya, membuat Tan semakin tidak nyaman dan memaksanya untuk meningkatkan keamanan pribadinya.

Kasus ini masih berjalan di pengadilan tinggi Singapura.