Casino88 Online Slot99 Sbobet Slot Sbobet888 Joker1888 88bet Slot39 7mmbet Slot388 Joker138 Joker888

Trend TikTok Challenge yang berakhir dengan fatal

SAHMITRA – Banyak orang berpartisipasi dalam tantangan dan lelucon yang sedang tren di media sosial dengan berbagai alasan. Untuk hiburan, meraih popularitas dll. Meskipun menantang diri sendiri atau ‘mengerjai’ orang asing bisa dilakukan untuk bersenang-senang, terkadang hal tersebut bisa menjadi terlalu berlebihan dan malah berakhir buruk. Dan berikut adalah beberapa kasus tantangan atau lelucon yang berujung fatal.

1. Trend ‘semburan api’ yang sebabkan wajah seorang remaja terbakar dan tidak dikenali

Mason Dark, 16, menderita luka bakar tingkat tiga setelah mencoba tren TikTok. Wajahnya rusak dan ‘tidak dapat dikenali’ setelah mengikuti tantangan TikTok yang menggunakan korek api dan kaleng cat semprot untuk membuat obor darurat. Cat yang dipegangnya meledak dengan ledakan besar. Keluarga Mason mendengar suara ‘boom’ di rumah mereka di Wake Forest, North Carolina, beberapa saat sebelum mereka melihat remaja itu bergegas keluar dan melompat ke danau dengan 75 persen tubuhnya terbakar. Remaja itu langsung dilarikan ke rumah sakit.

Mason diperkirakan baru akan bisa pulih selama sekitar enam bulan karena kondisinya masih belum diketahui sepenuhnya. Menurut ibunya Holli Dark, kondisi anaknya berisiko. Karena Mason melompat ke sungai untuk memadamkan api. Risiko infeksi dari air sungai tinggi, selain luka bakar tingkat 2 dan 3.

2. Epilepsi seorang ibu kambuh usai dikerjai sekumpulan remaja

Lana Clay-Monaghan sedang berbelanja untuk bayi kembarnya di sebuah supermarket di Tustin, California, ketika sekelompok siswa sekolah menengah meletakkan ember di atas kepalanya sebagai bagian dari lelucon yang viral TikTok yang disebut ‘Bucket Challenge’. Wanita 35 tahun itu sampai harus dirawat di rumah sakit karena lelucon itu memicu epilepsi yang ia derita sejak didiagnosa memiliki penyakit kanker.

Lana mengatakan ia tidak bisa bernapas. Ia lalu mencengkeram lehernya sambil mulai berteriak. Namun dalam keadaan ketakutan dan syok, ia bisa mendengar suara tawa dan ketika ia berbalik, ia menemukan anak-anak itu tertawa dan merekam kejadian itu di ponsel mereka. Dengan panik ia berjuang untuk melepaskan benda itu dari kepalanya, memicu epilepsinya dan akhirnya ia pingsan. Lana terbangun kemudian di rumah sakit setempat. Ia menambahkan bagian terburuk baginya adalah saat ia meminta bantuan mereka dan mereka makah menertawakannya.

3. Tukang usil yang kena getahnya

Seorang TikToker bernama Jaykindafunny yang sering membagikan video dimana dia mengusili orang asing yang ia temui akhirnya mencicipi pil pahit atas perbuatannya sendiri. Dalam sebuah video yang langsung viral di TikTok terlihat bagaimana setelah ia menggunakan pipa PVC sebagai megafon dan bersiap untuk meneriakkan slogan khasnya “Muñañyo” di telinga seorang pria. Begitu korbannya merasakan pipa di kepalanya, pria bertubuh lebih besar darinya itu langsung berbalik dan menjatuhkan TikToker itu ke lantai dan mencekiknya.

Ternyata ity bukan pertama kalinya korban prank Jay membalasnya. Dalam video lain, seorang pria bertubuh besar merebut megafon darinya dan mengancam akan melukainya dengan pipa PVC itu jika dia melanjutkan. Tapi sayangnya, acaman itu tidak cukup untuk menghentikan keisengan Jay. Di akun pribadinya ia berkata tidak ada apapun atau siapapun yang dapat menghentikan apa yang ingin ia lakukan.

4. Tantangan pingsan yang merenggut nyawa anak-anak

Setidaknya ada 15 kematian pada anak berusia dibawah 12 tahun dalam 18 bulan terakhir, dan lima kematian lainnya pada anak berusia 13 dan 14 tahun yang disebabkan oleh “tantangan pingsan”. Tantangan ini mendorong korban untuk menahan napas hingga pingsan karena kekurangan oksigen. Jika kadar oksigen rendah ke otak selama lebih dari tiga menit, seseorang bisa mengalami kerusakan otak dan jika Anda memiliki oksigen rendah ke otak selama lebih dari lima menit, itu bisa mengakibatkan kematian.

Arriani Arroyo, 9 tahun ditemukan tewas pada Februari 2021 setelah berpartisipasi dalam tantangan ini. Orangtuanya menggugat TikTok dengan harapan menjaga keamanan anak-anak lain dan menghindari kematian lagi. Namun kematian terus berlanjut. Pada Januari 2023, Milagros Soto, 12, meninggal di Argentina setelah diduga mencoba tantangan tersebut. Sebulan sebelumnya, Tristan Casson yang berusia 12 tahun dan Archie Battersbee yang berusia 12 tahun meninggal pada bulan Agustus di Inggris setelah berbulan-bulan sekarat. Beberapa minggu setelah kematian Archie, Lauryn Keating menemukan putranya yang berusia 14 tahun, Leon Brown, tidak responsif di rumah mereka di Skotlandia setelah mengikuti tantangan pingsan ini.